TEMA : OBJEK WISATA BUDAYA NUSANTARA
JUDUL : MELESTARIKAN CANDI BOROBUDUR
Candi Borobudur termasuk salah satu dari 7 keajaiban di dunia. Merupakan suatu anugerah bagi bangsa Indonesia memiliki candi terbesar kedua di dunia setelah Ankor Wat di Kamboja. Faktor penarik wisatawan asing maupun dalam negeri dirasakan cukup besar. Melihat peluang dalam bidang wisata yang cukup besar untuk menghasilkan devisa bagi negara, pemerintah seharusnya lebih memanfaatkan Candi Borobudur sesuai dengan fungsinya. Perlu sebuah upaya khusus dari pemerintah untuk meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi Candi Borobudur. Sekedar mengetahui sejarahnya dan alangkah baiknya menjaga serta melestarikan warisan budaya nusantara.
Seiring waktu berjalan, Candi Borobudur mengalami berbagai kerusakan. Ternyata proses kerusakan pada Candi Borobudur terus terjadi dan semakin parah, terutama pada dinding relief batu-batunya rusak akibat pengaruh iklim. Selain itu bangunan candinya juga terancam oleh kerusakan. Upaya pemugaran Candi Borobudur dilakukan sebanyak dua kali yaitu pertama dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda dibawah pimpinan Van Erp dan yang kedua dilakukan oleh pemerintah Indonesia yang diketuai oleh Soekmono (alm).
www.3.bp.blogspot.com
Usaha-usaha konservasi telah dilakukan sejak pemugaran pertama oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan terus menerus mengadakan pengamatan dan penelitian terhadap Candi Borobudur, sementara proses kerusakan dan pelapukan batu-batu Candi Borobudur yang disebabkan oleh berbagai faktor terus berlangsung. Dengan masuknya Indonesia menjadi anggota PBB, maka secara otomatis Indonesia menjadi anggota UNESCO. Melalui lembaga UNESCO tersebut, Indonesia mulai mengimbau kepada dunia internasional untuk ikut menyelamatkan bangunan yang sangat bersejarah tersebut. Usaha tersebut berhasil, dengan dana dari Pelita dan dana UNESCO, pada tahun 1975 mulailah dilakukan pemugaran secara total.
www.history-our.blogspot.com
Kegiatan pemugaran ini diharapkan candi Borobudur akan dapat bertahan sekitar 1000 tahun lagi. Pemugaran ini dimaksudkan sebagai upaya melestarikan budaya yang tak ternilai harganya. Inilah “harta karun” yang sesungguhnya tak bisa dihargai dengan uang apalagi dijual untuk membayar utang. Kesadaran masyarakat untuk ikut mengamankan bangunan candi sangat diharapkan termasuk juga dari para wisatawan. Setiap peninggalan sejarah budaya memiliki makna masing-masing yang tidak dapat diabaikan pada proses pemugaran.
Candi Borobudur setelah selesai dipugar tidak berarti selesai sudah perawatan terhadap candi tersebut. Tidak ada jaminan kalau Candi Borobudur terbebas dari proses kerusakan dan pelapukan. Oleh karena itu perlu diadakan pengawasan atau monitoring terhadap kondisi candi secara terus-menerus. Pada akhirnya, yang harus kita lakukan adalah membangkitkan kembali kesadaran masyarakat untuk menghargai benda-benda cagar budaya yang bukan hanya menjadi kekayaan masyarakat dan bangsa, melainkan juga menjadi kekayaan ilmu pengetahuan yang akan terus mengungkap fakta-fakta sejarah itu. Menikmati keindahan dan menjaga kelestariannya merupakan salah satu bentuk kepedulian yang sangat berarti.
SUMBER:
Adi, Muh. 2010. “Misteri Candi Borobudur”, dalam www.3.bp.blogspot.com. Diunduh Hari Minggu, 3 April 2011.
Admin. 2008. “Candi Borobudur”, dalam www.konservasiborobudur.org. Diunduh Hari Minggu, 3 April 2011.
